Sensus
penduduk 2011 hasil pendataan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan
peningkatan jumlah penduduk Indonesia mencapai 241 juta jiwa.Guna menekan laju
tersebut, Rencana Induk atau grand design pembangunan kependudukan amat
diperlukan.
Hal tersebut dikemukakan Sonny Harry D Harmadi, Kepala Lembaga Demografi UI pada seminar "Revitalisasi Program Keluarga Berencana (KB) Dan Upaya Pencapain Target MDGs," di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA), Jakarta. Acara tersebut dihadiri Asisten Deputi Menko Kesra, Fardhan Hanafiah, Kepala BKKBN Sugiri Syarief, Rektor UHAMKA Prof. Dr. H. Suyatno serta 300 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UHAMKA.Selain seminar dilanjutkan MoU atau penandatanganan kerjasama antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan UHAMKA tentang Peran Aktif Universitas Dalam Program Kependudukan dan KB Nasional.
Hal tersebut dikemukakan Sonny Harry D Harmadi, Kepala Lembaga Demografi UI pada seminar "Revitalisasi Program Keluarga Berencana (KB) Dan Upaya Pencapain Target MDGs," di kampus Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA), Jakarta. Acara tersebut dihadiri Asisten Deputi Menko Kesra, Fardhan Hanafiah, Kepala BKKBN Sugiri Syarief, Rektor UHAMKA Prof. Dr. H. Suyatno serta 300 mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UHAMKA.Selain seminar dilanjutkan MoU atau penandatanganan kerjasama antara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dengan UHAMKA tentang Peran Aktif Universitas Dalam Program Kependudukan dan KB Nasional.
Sonny
memaparkan terdapat lima rencana induk (grand design) pembangunan
kependudukan meliputi pertama, pengendalian kuantitas penduduk
seperti pengendalian kelahiran, kematian yang ditangani BKKBN, kedua
peningkatan kualitas penduduk, saat ini angkatan kerja Indonesia
terbanyak 53 persen lulusan SD melalui rencana induk ke depannya
minimal angkatan kerja rata rata minimal lulusan SMP.Ketiga, pembangunan
keluarga sebagai salah satu kunci pembangunan bangsa melalui peningkatan
kesejahteraan, pemberdayaan perempuan, pengetasan kemiskinan serta
penguatan keluarga sebagai basis pendidikan. Ke empat ,data base
kependudukan melalui penertiban catatan sipil seperti Kartu Tanda Penduduk
(KTP) dan kelima, mobilitas untuk pemerataan penduduk. “Grand design ini
merupakan mimpi kita guna mengendalikan ledakan penduduk yang terjadi saat
ini,” kata Sonny.
Ia
menjelaskan saat ini penyebaran pendudukj tidak merata karena masih didominasi
di pulau Jawa sebanyak 57,4 persen, Sumatera 21 persen ,Sulawesi tujuh persen,
dan Kalimantan lima persen.
Kepala BKKBN Sugiri Syarif mengharapkan melalui kerjasama dengan UHAMKA,dunia kampus dapat berperan aktif membantu program KB dan bersinergi dengan BKKBN dalam upaya pencapaian sasaran program kependudukan dan KB melalui berbagai kegiatan. Diantaranya, membangun Pusat Informasi dan Konseling (PIK) mahasiswa sebagai wadah program kependudukan dan KB yang dikelola dari dan oleh mahasiswa untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kependudukan dan KB seperti penyadaran pentingnya pernikahan pada usia yang lebih matang dan dewasa demi kesehatan dan kesuburan keluarga.”Keberadaan PIK di Uhamka amat penting dalam memberikan informasi dan mensosialisasikan program KB dan kependudukan bagi mahasiswa kita yang semakin kritis,”kata Sugiri.
Rektor UHAMKA, Suyatno dalam sambutannya mengatakan
kerjasama dengan BKKBN untuk meningkatkan kepedulian UHAMKA akan pentingnya
pengendalian penduduk untuk mewujudkan keluarga yang seimbang dan keluarga
kecil bahagia sejahtera. “MoU ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dalam
upaya penggerakkan dan pemberdayaan mahasiswa kita meningkatkan pengetahuan ,
sikap dan kesadaran mahasiswa tentang kependudukan dan KB,” kata Suyatno. (BKHP)
Kepala BKKBN Sugiri Syarif mengharapkan melalui kerjasama dengan UHAMKA,dunia kampus dapat berperan aktif membantu program KB dan bersinergi dengan BKKBN dalam upaya pencapaian sasaran program kependudukan dan KB melalui berbagai kegiatan. Diantaranya, membangun Pusat Informasi dan Konseling (PIK) mahasiswa sebagai wadah program kependudukan dan KB yang dikelola dari dan oleh mahasiswa untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang kependudukan dan KB seperti penyadaran pentingnya pernikahan pada usia yang lebih matang dan dewasa demi kesehatan dan kesuburan keluarga.”Keberadaan PIK di Uhamka amat penting dalam memberikan informasi dan mensosialisasikan program KB dan kependudukan bagi mahasiswa kita yang semakin kritis,”kata Sugiri.
sumber: www.hamka.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar